Menghubungkan Banyak PC: Hanya Melalui Switch - Untuk menghubungkan dua PC saja, sebenarnya cukup menggunakan sistem crosslink cable yang dipasang antara kedua Network card. Topologi sistem perkabelan formasi bintang (star form) membutuhkan satu atau beberapa pendistribusi agar komputer jaringan dapat bertukar data. Bila terdapat lebih dari tiga komputer, terminal (splitter) wajib digunakan.
Prinsipnya ada dua jenis pendistribusi, yaitu hub dan switch. Namun saat ini, hub sudah jarang digunakan. Dari bentuk, keduanya mungkin sulit dibedakan. Pelapis luar hub maupun switch terbuat dari bahan yang sama, sama-sama menyediakan port Ethernet yang jumlahnya tergantung tipenya (5, 8, 16 port atau lebih). Tidak ketinggalan, masing-masing dilengkapi dengan lampu LED.
Biasanya, hub hanya berupa dummy distributor saja, yaitu hanya berfungsi untuk memperluas jaringan (seperti sebuah adapter multifungsi) dan harganya pun lebih murah. Paket data yang diminta dari server, dikirim melalui hub tanpa diketahui siapa yang memintanya. Semua PC dalam jaringan dapat menangkap paket data tersebut.PC yang tidak memintanya, akan menolak paket data tersebut dan sebaliknya. Bandwidth jaringan pun menjadi terbagi-bagi. Kiriman paket data ke PC yang tidak memintanya tentu membebani keseluruhan kinerja jaringan. Bandwidth jaringan menjadi lebih kecil. Makin banyak client yang terhubung dan aktif melalui hub, bebannya semakin terasa. Berbeda dengan switch, paket yang diterima didasarkan pada alamat MAC. Alamat MAC ini merupakan identifikasi hardware yang dikirim oleh Network card. Setelah mendapat data respons dari server berikut dengan alamat MAC-nya, switch meneruskan data ini ke PC yang memintanya. Pendistribusi pintar ini tentu saja dilengkapi dengan komponen-komponen yang lebih baik dan tentu saja lebih mahal dari hub.
Sementara itu, harga switch, terutama dengan 5 sampai 8 port, turun drastis sehingga hub kehilangan pasar dan kini hampir jarang ditemukan. Biasanya, hub disertakan dalam "starter kits" yang terdiri atas Network card, kabel dan hub. Hub cocok untuk jaringan kecil sampai dengan 6 workstation yang jarang bekerja secara paralel atau lalu lintas datanya kurang padat. Switch merupakan pilihan yang lebih baik bila tidak bermasalah dengan harga.
Kecepatan merupakan faktor penting untuk memilih keduanya sehingga harus sesuai dengan Network card yang digunakan. Saat ini, kecepatan 100 Mbps sudah menjadi standar. Bila sebuah PC atau notebook lawas menggunakan Network card 10 Mbps terhubung ke jaringan, biasanya tidak bermasalah. Switch 100 Mbps juga dapat melayani standar sebelumnya. Untuk itu, port akan menyesuaikan secara otomatis.
Catatan : Saat ini, tersedia perangkas ekonomis yang ditawarkan sebagai "switching hub". Fungsi sebenarnya bukan sebagai switch, namun hanya berupa dual speed hubs. Di sini, istilah "switching" berarti perpindahan mode kecepatan secara otomatis.
Menentukan merek dan tipe switch merupakan langkah kedua. Ada baiknya untuk mempertimbangkan kriteria harga. Prakteknya, tidak ada perbedaan teknis yang mencolok antara setiap produk. Switch yang ekonomis dan andal bisa dipilih dari D-Link dan Netgear, Dengan 5 port koneksi.
Prinsipnya ada dua jenis pendistribusi, yaitu hub dan switch. Namun saat ini, hub sudah jarang digunakan. Dari bentuk, keduanya mungkin sulit dibedakan. Pelapis luar hub maupun switch terbuat dari bahan yang sama, sama-sama menyediakan port Ethernet yang jumlahnya tergantung tipenya (5, 8, 16 port atau lebih). Tidak ketinggalan, masing-masing dilengkapi dengan lampu LED.
Biasanya, hub hanya berupa dummy distributor saja, yaitu hanya berfungsi untuk memperluas jaringan (seperti sebuah adapter multifungsi) dan harganya pun lebih murah. Paket data yang diminta dari server, dikirim melalui hub tanpa diketahui siapa yang memintanya. Semua PC dalam jaringan dapat menangkap paket data tersebut.PC yang tidak memintanya, akan menolak paket data tersebut dan sebaliknya. Bandwidth jaringan pun menjadi terbagi-bagi. Kiriman paket data ke PC yang tidak memintanya tentu membebani keseluruhan kinerja jaringan. Bandwidth jaringan menjadi lebih kecil. Makin banyak client yang terhubung dan aktif melalui hub, bebannya semakin terasa. Berbeda dengan switch, paket yang diterima didasarkan pada alamat MAC. Alamat MAC ini merupakan identifikasi hardware yang dikirim oleh Network card. Setelah mendapat data respons dari server berikut dengan alamat MAC-nya, switch meneruskan data ini ke PC yang memintanya. Pendistribusi pintar ini tentu saja dilengkapi dengan komponen-komponen yang lebih baik dan tentu saja lebih mahal dari hub.
Sementara itu, harga switch, terutama dengan 5 sampai 8 port, turun drastis sehingga hub kehilangan pasar dan kini hampir jarang ditemukan. Biasanya, hub disertakan dalam "starter kits" yang terdiri atas Network card, kabel dan hub. Hub cocok untuk jaringan kecil sampai dengan 6 workstation yang jarang bekerja secara paralel atau lalu lintas datanya kurang padat. Switch merupakan pilihan yang lebih baik bila tidak bermasalah dengan harga.
Kecepatan merupakan faktor penting untuk memilih keduanya sehingga harus sesuai dengan Network card yang digunakan. Saat ini, kecepatan 100 Mbps sudah menjadi standar. Bila sebuah PC atau notebook lawas menggunakan Network card 10 Mbps terhubung ke jaringan, biasanya tidak bermasalah. Switch 100 Mbps juga dapat melayani standar sebelumnya. Untuk itu, port akan menyesuaikan secara otomatis.
Catatan : Saat ini, tersedia perangkas ekonomis yang ditawarkan sebagai "switching hub". Fungsi sebenarnya bukan sebagai switch, namun hanya berupa dual speed hubs. Di sini, istilah "switching" berarti perpindahan mode kecepatan secara otomatis.
Menentukan merek dan tipe switch merupakan langkah kedua. Ada baiknya untuk mempertimbangkan kriteria harga. Prakteknya, tidak ada perbedaan teknis yang mencolok antara setiap produk. Switch yang ekonomis dan andal bisa dipilih dari D-Link dan Netgear, Dengan 5 port koneksi.